Autothermix dan Recycle PET: Solusi Atasi Sampah Tanpa Masalah
(Oleh Muthia Naziroh Hutasuhut dan Hamidah)
Masalah sampah di Indonesia terus bergulir tanpa henti dan dianggap sebagai suatu ancaman krisis yang mengkhawatirkan bagi negeri. Sejumlah upaya telah dikerahkan untuk mengatasi masalah tersebut, namun tidak pernah ada solusi jitu untuk mengatasinya. Hal ini dibuktikan melalui Data Sistem Informasi Pengeloaan Sampah Nasional (SIPSN) 2024 yang menunjukkan pertambahan timbulan sampah yang terus meningkat bahkan dinilai mencapai 56,63 juta ton per tahunnya.
Ironisnya lagi, sekitar 40% dari timbulan sampah tersebut diketahui dibuang secara tidak etis dan ilegal ke lingkungan alam terbuka seperti laut, sungai, bahkan lahan kosong. Hal ini tentu menjadi perhatian sekaligus peringatan bagi negeri bahwa secara nasional penanganan sampah kita masih jauh dari yang diharapkan.
Seperti yang dikutip dari Deputi Pengendalian Pencermaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup, Rasio Ridho Sani menyatakan bahwa penanganan sampah di Indonesia masih mengandalkan system open dumping di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan selebihnya lagi mengandalkan illegal dumping.
Menurutnya, kedua hal tersebut terbukti dapat menimbulkan pencemaran lingkungan berlebih bagi masyarakat yang tinggal di sekitaran permukiman, termasuk lahan permukiman terbatas yang tidak memadai hingga polusi udara akibat bau busuk yang dihasilkan dari sampah tersebut. Tantangan yang dihadapi terkait masalah sampah ini pun digadang-gadang akan semakin besar merujuk kepada populasi masyarakat Indonesia yang kian bertambah.
“Masalah sampah dan pengelolaannya masih menjadi beban bagi kita semua, khususnya masyarakat dan pemerintah daerah," ujarnya dalam Talkshow Hari Lingkungan Hidup Sedunia di JCC Senayan, Jakarta, Senin (23/6/2025).
Rasio menegaskan bahwa kedepannya TPA ini hanya akan menjadi tempat pengelolaan residu dan berencana mulai tahun 2030 tidak ada lagi pembangunan dan peluasan TPA baru. Sehingga diperlukan suatu solusi baru untuk atasi sampah tanpa masalah. Ini berarti penggunaan teknologi pengelolaan sampah yang efektif dan efisien akan sangat diperlukan.
CETUSKAN AUTOTHERMIX DAN RECYCLE PET SEBAGAI SOLUSI DARI ANAK NEGERI
Dilansir dari pernyataan Deputi Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) bidang Rekayasa Sipil dan Lingkungan Terbangun Soelaeman Soemawinata sejumlah upaya yang telah dikerahkan, seperti pemilihan sampah rumah tangga, daur ulang, incinerator, dan waste to energy (WTE) masih belum berjalan baik.
“Ini warning bagi kita semua bahwa sudah saatnya sampah dikelola dengan lebih serius. Selain terus menggaungkan edukasi kepada masyarakat, yang lebih krusial lagi adalah kita harus dapat mencari solusi jitu yang baru agar masalah sampah ini dapat teratasi dengan baik, efektif, dan efisien dengan upaya untuk memutuskan rantai penimbunannya,” tegas Eman, sapaan akrabnya.
Dalam menanggapi instruksi Presiden Prabowo Subianto terkait akselerasi penanganan sampah secara kompleks sebelum 2029, PII mencetuskan solusi baru yang dinilai sebagai potensi yang inovatif dan berdaya saing, yaitu sebuah karya berupa mesin pemusnah sampah bernama Autothermix. Teknologi ini direncanakan akan beroperasi di Serang, Banten dan Bandung, Jawa Barat.
Eman menyatakan, teknologi bernama Autothermix ini dinilai dapat mengatasi dan menangani masalah sampah di Indonesia secara kompleks dari ke hulu hingga ke hilir, namun masih dalam jangkauan yang aman dan ramah lingkungan.
“Diharapkan dengan adanya teknologi bernama Autothermix ini, maka sampah akan langsung dimusnahkan dan tidak membutuhkan lahan-lahan penimbunan lagi, sehingga masalah sampah ini dapat teratasi dan terkelola dengan lebih baik.” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan beberapa kelebihan dari Autothermix, yaitu aman dan ramah lingkungan, tidak menghasilkan limbah B3, biaya operasional lebih hemat karena tidak menggunakan bahan bakar fosil, tidak memerlukan energy tambahan; suhunya dapat menghasilkan hingga lebih dari 1.000 derajat Celcius, dan menghasilkan carbon credit untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, kelebihan yang paling utama dari Autothermix ini adalah ianya dihasilkan dari tangan-tangan terampil anak negeri kita sendiri.
Ini berarti ada kemajuan pola pikir anak-anak negeri untuk mengatasi dan menangani masalah klasik masyarakat yang sedikit demi sedikit terus menggrogoti dengan cara yang solutif, inovatif, dan modern.
Selain itu, hasil akhir dari Autothermix berupa abu sisa pembakaran sebesar 6% dari seluruh total sampah dapat diolah kembali menjadi bahan material yang bernilai fantastis dan menjadi ladang cuan ekonomi bagi masyarakat sekitarnya.
Tidak hanya sampai disitu, untuk menindaklanjuti upaya penanganan dan pengelolaan masalah sampah di Indonesia, PT. Le Minerale turut sumbangkan solusi inovatif dan kreatifnya melalui gerakan ubah sampah jadi baru lagi.
Di dalam Talkshow Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yang digelar di JCC Senayan Jakarta, PT. Le Minerale hadir dengan menampilkan produk-produk hasil Recycle PET miliknya, seperti baju, sepatu, dan beberapa produk recycle lainnya.
"Botol PET ini jika kita pilah dengan benar dapat kembali didaur ulang hingga menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan tidak akan berakhir menjadi sampah yang mencemari lingkungan," ujar Sustainability Manager Le Minerale, Tania Ariningtyas, Selasa (24/6/2025).
Tania menyatakan bahwa pihaknya melihat Talkshow Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 sebagai momentum yang tepat untuk melakukan perpaduan dan kerjasama dengan berbagai lapisan masyarakat menuju perubahan yang lebih baik. Salah satunya bekerjasama dengan pabrik daur ulang berstandar food grade di Jawa Timur, yaitu PT. Bumi Indus Padma Jaya, brand lokal Kivee dan Pijak Bumi.
"Produk yang kami hasilkan pun tetap mempertimbangkan pada mutu dan kualitas yang layak pakai, sehingga diharapkan produk-produk hasil recycle ini dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen untuk menerapkan pendekatan circular economy dalam setiap aspek bisnis. PT. Le Minerale pun menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam mengembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penanganan dan pengelolaan masalah sampah di Indonesia sehingga dapat mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Hal tersebut merupakan suatu kemajuan yang perlu diapresiasi, karena dengan melakukan perpaduan dan kerjasama di antara lapisan masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah daerah setempat secara berkesinambungan dapat mempercepat laju penanganan dan pengelolaan masalah sampah di Indonesia secara lebih optimal, efektif, dan efisien.
Comments
Post a Comment