Posts

Tahun Ini, Gubernur Sumut Bobby Nasution Akan Lunasi Hutang DBH Rp2,2 Triliun keKabupaten/Kota

Krisna Bayu Pratama dan Syaiful Bahri MEDAN, 13/3 - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution akan menyelesaikan kewajiban Dana Bagi Hasil (DBH) periode 2023-2024. Penyelesaian kewajiban Pemperintah Provinsi (Pemprov) Sumut ini akan dilakukan di tahun ini. Total kewajiban DBH yang harus ditransfer Pemprov Sumut kepada 33 kabupaten/kota selama periode 2023-2024 sekitar Rp2,2 triliun. Sedangkan untuk periode 2025, Pemprov Sumut juga berkomitmen menyelesaikan di tahun ini tergantung pada realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Ini sudah kita anggarkan di tahun 2025 untuk periode 2023-2024, kita akan bayarkan, untuk tahun berjalan 2025 kita (kabupaten/kota) harus bekerja sama, berkolaborasi untuk meningkatkan perolehan pajak daerah, khususnya pajak kendaraan bermotor,” kata Bobby Nasution, saat memimpin Rapat Koordinasi seluruh Kepala Daerah se-Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Kamis (13/3). Total DBH yang akan disalurkan Pemprov Sumut ke kabupaten/kota di tahun 2025 (...

Gencatan Senjata Iran-Israel: Jeda Kekerasan atau Sekadar Nafas Sebelum Badai?

Oleh : Dimas Jandwika (0301221004) & M.Zukri Rizal Lubis (0301221047)      Jenewa Setelah berbulan-bulan konflik bersenjata yang menimbulkan ketegangan global, Iran dan Israel akhirnya menyepakati gencatan senjata sementara pada Selasa malam. Kesepakatan ini dicapai melalui mediasi intensif oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan dukungan aktif dari Qatar, Turki, dan Swiss.      Dalam pernyataan bersama yang dibacakan di Jenewa, kedua pihak berkomitmen untuk menghentikan seluruh aksi militer, membuka jalur kemanusiaan, dan menciptakan "ruang diplomatik" selama 60 hari ke depan.      Gencatan ini adalah langkah awal yang penting, tetapi bukan akhir dari konflik, ujar Martin Griffiths, Utusan Khusus PBB untuk Timur Tengah.  Latar Belakang Ketegangan      Ketegangan meningkat drastis sejak Maret lalu, ketika Israel menuding Iran berada di balik serangan drone yang menghantam fasilitas militernya di Haifa. Iran membantah ke...

Raja Ampat dan Ancaman Tambang: Ketika Surga Dihargai dengan Biji Nikel

(Oleh Nurhasanah dan Patimah Nurun) Raja Ampat, wilayah yang dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati laut paling kaya di dunia, saat ini berada di ambang ancaman besar. Bukan karena bencana alam atau perubahan iklim, melainkan karena ulah manusia: aktivitas pertambangan nikel yang kini tengah menjadi kontroversi nasional. Viral di media sosial, kasus ini menyulut gelombang kritik terhadap pemerintah dan menjadi simbol perlawanan antara ekonomi ekstraktif dan pelestarian lingkungan. Ekspansi Tambang di Surga Laut Raja Ampat adalah harta karun ekologis yang tak ternilai. Dengan 1.500 pulau kecil dan lebih dari 1.300 spesies ikan serta 75% spesies karang dunia, wilayah ini menjadi magnet wisatawan, ilmuwan, dan aktivis lingkungan. Namun pada pertengahan tahun 2025, publik dikejutkan dengan munculnya informasi bahwa pemerintah melalui Kementerian Investasi dan ESDM mengizinkan lima perusahaan tambang untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi nikel di wilayah tersebut. Yang ...

Kebijakan Barak Militer Dedi Mulyadi : Mendidik atau Menghukum

Oleh : Febriyanti Br. Pasaribu dan Tri Sugiono Medan, 26 Juni 2025—Pro Kontra Melanda Program Pendidikan Karakter Ala Gubernur Jabar Kebijakan kontroversial Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mengirim siswa bermasalah ke barak militer menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Program yang mulai diterapkan sejak 2 Mei 2025 ini mempertanyakan esensi pendidikan: apakah ini bentuk pembinaan karakter ataukah sekadar hukuman militeristik? Melalui Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 43/PK.03.04/Kesra, Dedi Mulyadi meluncurkan program "Pendidikan Karakter, Disiplin, dan Bela Negara" yang menyasar peserta didik dengan perilaku khusus. Kriteria siswa yang akan dikirim ke barak militer mencakup pelaku tawuran, perokok aktif, pemabuk, hingga pengguna knalpot brong. Program yang awalnya ditujukan untuk siswa bermasalah kini diperluas hingga mencakup orang dewasa. Mulai Juni 2025, preman, pemabuk, dan individu yang dinilai mengganggu investasi juga akan menjalani pembinaan serup...

Potensi Cuaca Ekstrem, BMKG Mengimbau Kewaspadaan, Terutama Terhadap Potensi Banjir Rob di 14 Wilayah di Indonesia

(Oleh Miftah Aulia dan Napita Safitri) Jakarta, 22 Juni 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia. Imbauan ini menyusul adanya fenomena astronomis berupa fase bulan purnama dan supermoon yang menyebabkan peningkatan tinggi muka air laut secara signifikan. BMKG mencatat, sebanyak 14 wilayah pesisir berpotensi terdampak banjir rob, di antaranya pesisir Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan bagian Barat, Tengah, dan Selatan, serta wilayah pesisir Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Dalam keterangannya, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, menjelaskan bahwa fenomena pasang maksimum yang terjadi akibat perigee bulan (jarak terdekat bulan ke bumi) dapat memperparah dampak pasang surut, terutama di kawasan yang memiliki topografi rendah. “Fenomena ini bersifat period...

Harga Emas Antam Anjlok, Investor Ritel Mulai Cemas

(Oleh Andrian Nur Farhan dan Fitrah Hanif Hasibuan) Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan data resmi dari situs logammulia.com , Rabu (25/6), harga emas Antam turun sebesar Rp 15.000 per gram, menjadi Rp 1.255.000 per gram dari harga sebelumnya Rp 1.270.000 . Penurunan ini menjadi tren pelemahan yang terus berlanjut sejak awal bulan Juni, yang tercatat telah terkoreksi lebih dari Rp 50.000 per gram. Analis menilai, faktor utama penurunan harga emas ini adalah penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah serta kebijakan suku bunga The Fed yang masih ditahan tinggi. “Tekanan dari pasar global dan stabilitas ekonomi AS membuat harga komoditas seperti emas cenderung melemah, termasuk emas produksi dalam negeri seperti Antam,” kata analis pasar komoditas, Indra Gunawan. Di sisi lain, turunnya harga emas justru menjadi momen bagi sebagian masyarakat untuk kembali melakukan pembelian. Beberapa toko emas di Jakarta Pusat me...

Brain Rot: Ketika Otak Tak Lagi Sabar Membaca

(Oleh Habsah Febiyanti Saragih dan Fikri Ramadhan Tambak) Medan, Juni 2025—Di era digital yang serba cepat, satu hal yang semakin sulit dilakukan oleh banyak orang adalah duduk tenang dan membaca. Bukan karena waktu yang semakin sempit, melainkan karena otak kita telah dibentuk oleh kebiasaan baru: menikmati informasi yang cepat, singkat, dan sering kali tanpa makna mendalam. Fenomena ini dikenal dengan istilah brain rot, sebuah istilah populer yang menggambarkan bagaimana otak “membusuk” akibat terbiasa dengan konten instan. Akibatnya, minat baca mengalami penurunan drastis, terutama di kalangan generasi muda. Istilah brain rot memang bukan istilah ilmiah resmi, namun sangat tepat untuk menggambarkan kondisi saat ini. Setiap hari, otak kita disuguhi video pendek TikTok, meme lucu, hingga potongan berita bombastis yang viral di media sosial. Konten-konten ini memang menghibur dan mudah dicerna, tetapi jarang menantang intelektual. Menurut Dr. Maryanne Wolf, pakar literasi kognitif dari...